Selasa, 11 November 2014

Istana Maimun, Medan

Ini merupakan postingan pertama saya dalam blog ini, setelah sekian lama berniat untuk menuliskan apa saja yang terekam dalam setiap perjalanan yang saya lakukan. Bagi saya menulis bukanlah hal yang mudah, namun saya akan berusaha untuk mulai belajar menuliskan apa saja dari setiap peristiwa yang saya tangkap lewat kamera. Sebenarnya saya awalnya berprinsip bahwa biarlah foto yang berbicara, akan tetapi sepertinya akan lebih tajam makna yang tersirat dari foto jika ditambahkan dengan beberapa kata yang mungkin tak terbidik oleh lensa.

Baiklah, tak usah berpanjang lebar, dalam blog ini nantinya saya akan menuliskan apa saja yang saya lihat dari beberapa tempat yang saya kunjungi, dan akan saya mulai dari Istana Maimun yang terletak di kota Medan.

Medan, merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia yang dihuni oleh multi etnis, namun jika dilihat dari sejarahnya, kerajaan terbesar yang berpusat dikota Medan ini adalah melayu deli. Nah, istana maimun ini merupakan salah satu bukti sejarah dimasa lalu akan kebesaran kesultanan deli tersebut.
Berikut saya kutipkan tentang sejarah kesultanan deli yang saya ambil dari wikipedia:


Istana Maimun yang berlokasi di Jalan Brigjen Katamso Medan adalah Istana kesultanan Deli yang merupakan salah satu tempat wisata sejarah di kota Medan.  Istana ini didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan DeliSultan Mahmud Al Rasyid




Pembangunan istana ini dimulai dari 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 1891. Istana Maimun memiliki luas 2.772 m2 dan 30 ruangan. Istana Maimun terdiri dari 2 lantai dan memiliki 3 bagian yaitu bangunan induk, bangunan sayap kiri dan bangunan sayap kanan. Bangunan istana ini menghadap ke utara dan pada sisi depan terdapat bangunan Masjid Al-Mashun atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Raya Medan.




Istana Maimun menjadi tujuan wisata bukan hanya karena usianya yang tua, namun juga desain interiornya yang unik, memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu, dengan gaya IslamSpanyolIndia dan Italia.
Hingga kini, istana yang didominasi oleh warna kuning baik dari luar maupun dari dalam yang merupakan ciri khas suku melayu ini masih dihuni oleh beberapa kerabat kesultanan yang masih hidup. mereka tinggal pada bagian belakang istana. disana juga tepatnya disisi kanan istana kita akan menjumpai sebuah mariam tua (saya lupa mendokumentasikannya) yang dipakai untuk melawan penjajah. konon kabarnya menurut penjaga pintu mariam tersebut pernah berpindah posisi tanpa ada yang memindahkannya.

Istana Maimun ini merupakan alternatif wisata yang cukup murah, mereka tidak mematok tiket masuk, hanya dipintu masuknya kita cukup memberikan seperti sumbangan saja untuk biaya perawatan. disamping murah, akses menuju istana maimun ini sangat gampang, karena terletak dipusat kota medan, maka kendaraan umum seperti angkot, becak dan taksi sangat mudah dijumpai. 
Cukup menarik sebagai wisata sejarah, dengan segala kemudahan dan biaya yang murah untuk menjangkaunya namun kita bisa banyak mengetahui asal-usul kesultanan deli.

Untuk yang berkunjung dengan keluarga dan berkendaraan pribadi, jangan khawatir karena istana ini memiliki areal parkir yang sangat luas sehingga kendaraan yang kita bawa akan aman, Jadi jika ada yang berniat untuk berkunjung keMedan, tak ada salahnya mengunjungi istana yang merupakan salah satu icon kota medan ini..