Minggu, 11 Januari 2015

Tour Sumatera Utara (Medan - Parapat - Samosir - Kaban Jahe - Berastagi - Medan)

Akhir tahun memang waktunya liburan. Adanya tanggal merah mulai dari Natal, cuti bersama serta tahun baru memberikan waktu libur yang panjang bagi karyawan. Tentunya di tambah dengan sedikit cuti. Desember beberapa tahun yang lalu, saya dan teman-teman sekantor sepakat untuk liburan mengelilingi Sumatera Utara dari Aceh. 

Kami berangkat dari Banda Aceh tanggal 26 Desember, menuju Lhokseumawe dan Medan. Untuk sesuatu dan lain hal yang tidap perlu di tuliskan pada blog ini, baru pada tanggal 28 Des pagi kami mulai berangkat dari Medan menuju Parapat. Dengan mobil tua kami berjalan agak lambat, sehingga sampai di Parapat jam 10 malam. Beruntung ada mesjid yang mempunyai lahan parkir yang luas, dan rasanya juga tanggung untuk mencari Hotel, akhirnya kami sepakat terpaksa tidur di mobil (padahal alasannya supaya hemat, hehe). 

Bangun pagi dengan sedikit mengantuk dan pegal-pegal (maklum tidur di mobil dengan posisi badan tidak bisa lurus), kami bergegas bersiap-siap ke pelabuhan Ajibata untuk menyeberang ke pulau Samosir. Sesampai di kapal kami disuguhkan dengan atraksi anak-anak bersampan dan menyelam berebut koin yang di lemparkan oleh penumpang. Dan ketika kapal berangkat, mulailah kami menikmati indahnya danau toba. Langit yang biru, dinding-dinding bukit di pinggiran danau menambah eksotisnya danau toba. Belum lagi udaranya yang sejuk dan segar yang membuat rasa kantuk dan pegal hilang seketika.  Tidak lupa kami juga mendapatkan pertunjukan Lagu daerah dari penyanyi-penyanyi cilik setempat.





Sesampai di Samosir, kami melanjutkan perjalanan ke Tuktuk, tentunya untuk melihat wisata budaya Toba. Sering kali kami berhenti sejanak untuk menikmati cantiknya alam ini. Pemandangan yang eksotis, udara segar sangat sayang apabila dilewatkan begitu saja. Di Tuktuk kami melihat wisata sejarah kerajaan Toba di Hita Siallagan. Ditemani seorang guide lokal, kami serius mendengarkan sejarah dari bangunan-bangunan berupa rumah bolon dansopo. Saya juga sudah pernah menulis tulisan tentang sejarah ini sebelumnya. Silahkan dilihat di link berikut: Danau Toba




Dan lagi-lagi kami mendapatkan pertunjukan tari dari penari cilik lokal ini. :) 



Setelah puas berwisata sejarah dan berbelanja tentunya, kami melanjutkan perjalanan menyusuri pulau Samosir kearah Kaban Jahe dan Berastagi. Menyusuri perkampungan batak yang rumah-rumahnya masih banyak bergaya tradisional, sawah-sawah dan kuburan-kuburan batak yang teramat mewah menjadikan pemandangan yang sangat berbeda bagi kami yang bukan berasal dari Sumut. Sungguh budaya dan alam Indonesia begitu kaya, majemuk, bermacam ragam tetapi semoga tetap bersatu. 

Setelah menyusuri pinggiran danau, jalan mulai berbelok menuju ke perbukitan. Jalan yang kecil, jurang yang dalam dan kondisi jalan sangat buruk (sedang dalam pekerjaan pelebaran jalan), membuat mobil kami berjalan lambat. Tuubuh juga sudah mulai lelah menahan goncangan-goncangan. Semakin lama jalan semakin menanjak dan panorama mulai terlihat berbeda. Bukit yang berumput hijau dengan pohon pinus yang tumbuh tidak terlalu rapat seperti pemandangan-pemandangan di Eropa. Terlihat juga birunya danau Toba dan pegunungan menambah keindahan Tanah Indonesiaku ini. Puncak Tele telah memberikan kami pemandangan yang indah dan begitu cantik.






Puas menikmati indahnya puncak Tele, kami melanjutkan perjalanan ke kota Berastagi untuk bermalam. Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan untuk menikmati alam Berastagi. Tujuan pertama adalah Tempat Wisata Bukit Gundaling. Dari tempat ini kita bisa menikmati pemandangan Gunung Sibayak. Kita juga bisa menyewa Kuda wisata untuk berkeliling tempat ini atau berkeliling kota jika anda mau. 



Setelah menikmati dan berkeliling bukit Gundaling kami kembali melanjutkan perjalanan. Tujuan selanjutnya adalah pemandian air panas yang banyak terdapat di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Berastagi. Didalam perjalanan banyak terdapat kebun jeruk Medan yang terkenal di Indonesia. Anda bisa berhenti untuk langsung memetiknya. Sesampai di Pemandian, langsung saja kami nyemplung ke Kolam, Selesai berendam di air panas kami berjalan pulang ke arah Medan. Tidak lupa kami singgah di kebun-kebun strawberry yang banyak di pinggir jalan. Di kebun-kebun ini kita bisa membeli strawberry langsung dipetik dari pohon. Lumayan lah buat oleh-oleh nanti ketika pulang, hehe..




Tempat terakhir dalam liburan kali ini adalah puncak Penatapan. Tempat persinggahan antara kota berastagi dan sibolangit ini mempunyai pemandangan yang indah ditambah dengan jajanan jagung bakar yang pedas dan minuman hangat. Dari tempat ini kita bisa melihat kota Sibolangit dan jika anda beruntung, anda bisa melihat kota Medan. Sayang ketika kami singgah cuaca sedikit mendung. Di puncak ini juga terdapat banyak monyet yang memang sengaja menunggu pemberian roti, jagung atau makanan lain dari Anda.




Finally, perjalanan panjang mengelilingi Sumatera Utara harus kami akhiri. Lelah, capek, mengantuk hilang sudah karena otak dan pikiran sudah fresh menikmati keindahan ciptaan Tuhan. Bumi Indonesia sangat kaya akan alam dan budaya. I love Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar