Sabtu, 06 Desember 2014

Tapak Tuan

Perjalanan saya ke Tapak Tuan adalah tour bulan madu saya dan istri, tahun 2010. Berhubung saya masih dalam tahap belajar menulis, ga apa2 ya buat blog walaupun kejadiannya 4 tahun yang lalu.

Kenapa kami saat itu memilih tapak tuan? Karena memamg kota tersebut yang belum kami kunjungi selama berada di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Info yang kami dengar tapak tuan adalah kota kecil yang cantik. Kami berangkat dari lamno pagi hari dengan si ijo (mobil taft kami). Berhubung kondisi.jalan waktu itu masih dalam tahap perbaikan, kami sampai kota Meulaboh sore hari (sekitar 8jam, kalau sekarang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 3jam). Setelah dapat rekomendasi dari teman, kami langsung menginap di losmen murah dan bersih.

Pagi hari kedua kami langsung menuju tapak tuan. Kondisi jalan bagus karena tidak terkena dampak tsunami. Perpaduan pemandagan desa, sawah, bukit, pantai, kebun sawit tidak membuat bosan mata. 



Sebelum sampai ke kota tapak tuan, ada air terjun kecil dekat pinggir jalan. Yup, cocok untuk istirahat setelah seharian dalam perjalanan.



Sehabis beristirahat, kami melanjutkan perjalanan dan sampai di Tapak Tuan sore hari. Kota Tapak Tuan adalah ibukota dan pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Tapak Tuan merupakan wilayah kota setingkat kecamatan yang juga dikenal dengan sebutan Kota Naga. Kota ini mempunyai makanan khas yaitu Kue Pala. Tapaktuan merupakan salah satu wilayah rantau Minangkabau di pesisir barat Aceh. Oleh sebab itu hampir sebagian besar masyarakat di kota ini berasal dari etnis Minangkabau. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat kota ini ialah Bahasa Minangkabau logat pesisir atau yang dikenal dengan Bahasa Jamee. Selain orang Minangkabau, di kota ini juga banyak bermukim masyarakat Suku Aceh.

Setelah menginap di hotel, pagi hari ketiga langsung menuju pantai di depan hotel. Pantai tapak tuan lumayan bersih, pasir kuning dan ombaknya kecil. Cantik. Terbayar sudah 2 hari perjalanan ke sini.





Sebelum pulang, kami menyempatkan untuk berwisata sejarah. Makam Tuan Tapa terdapat di Gampong Padang Kecamatan Tapaktuan, di depan Mesjid Tuo. Menurut sejarahnya, dalam pertarungan antara Tuan Tapa dengan dua ekor Naga karena memperebutkan Putroe Bungsu, akhirnya Tuan Tapa berhasil mengalahkan kedua naga tersebut. Sang Putri pun dapat kembali bersama orang tuanya, tetapi keluarga itu tidak kembali ke Kerajaan Asralanoka, tetapi mereka memilih menetap di Aceh. Keberadaan mereka di Tanah Aceh diyakini sebagai cikal bakal masyarakat Tapaktuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar